Semangat Melawan Kanker Payudara, Mahasiswa Lintas Jurusan Universitas Udayana Bersatu Ciptakan "Bratayuda"
![]() |
Tim Bratayuda. (Foto: Dok/Ist). |
Sabdaguru, DENPASAR – Di tengah perjuangan global melawan kanker payudara, semangat inovasi datang dari Pulau Dewata. Sekelompok mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di Universitas Udayana (Unud) telah menyatukan keahlian mereka untuk menciptakan "Bratayuda", sebuah purwarupa bra pintar (smart bra) yang dirancang untuk menjadi garda terdepan dalam deteksi dini penyakit ini.
Kolaborasi yang sarat akan kepedulian sosial ini pun mendapatkan apresiasi tinggi. Proyek Bratayuda secara resmi berhasil meraih dukungan dan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Kekuatan proyek ini terletak pada keragaman timnya. Ada I Komang Chandra dan Assyifa Dewanda Parend dari Pendidikan Dokter yang memahami aspek medis. Kemudian ada Ilham dari Teknik Mesin yang merancang fisik prototipe, Gabriella Sunsugos Sianturi dari Teknik Elektro yang mengurus sistem elektronika dan sensor, serta I Komang Gede Jefri Suparjana dari Teknologi Informasi yang membangun otak kecerdasan buatannya.
Seluruh kerja keras dan sinergi ini berada di bawah bimbingan penuh dari dosen mereka, Prof. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes.
"Ini bukan hanya proyek teknologi, ini adalah misi kemanusiaan. Kami melihat ada masalah nyata pada metode deteksi yang ada, dan kami percaya bisa memberikan solusi yang lebih baik, lebih ramah bagi perempuan," ungkap I Komang Chandra Yogananda atau kerap disapa Yochan, selaku ketua tim, di Denpasar, Rabu (8/10).
Teknologi yang Lahir dari Empati
Bratayuda dirancang untuk mengatasi keengganan dan ketidaknyamanan yang seringkali menyertai proses skrining kanker payudara. Bra ini dilengkapi dengan serangkaian sensor non-invasif yang tersembunyi dengan nyaman di dalam bantalannya. Sensor-sensor ini bertugas mengukur tiga parameter kunci: suhu, tekstur (kekakuan), dan kadar oksigenasi jaringan payudara.
Data biometrik yang terkumpul kemudian diolah oleh sebuah model kecerdasan buatan (AI) canggih yang mampu mendeteksi anomali bahkan pada stadium yang sangat dini. Hasilnya dapat dipantau melalui platform website, memberikan peringatan dini bagi pengguna untuk segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Lebih dari sekadar sebuah produk, Bratayuda adalah cerminan semangat gotong royong dan inovasi dari generasi muda. Ini adalah bukti bahwa ketika mahasiswa dari berbagai jurusan bersatu untuk satu tujuan mulia, mereka dapat menciptakan solusi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga penuh empati. Untuk update perkembangan proyek, kunjungi website www.bratayuda.id atau linktr.ee/bratayuda.id