
Dalam kehidupan seorang muslim, nikmat yang diberikan oleh Allah SWT adalah sesuatu yang sangat penting untuk disyukuri. Namun, seringkali kita hanya fokus pada nikmat yang terlihat dan mudah dirasakan, seperti kesehatan, kekayaan, atau kesempatan hidup yang baik. Padahal, ada tiga jenis nikmat yang sering kali dilupakan, namun memiliki dampak besar dalam kehidupan seseorang. Nikmat-nikmat ini dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Fawa’id, yaitu nikmat yang nampak di mata hamba, nikmat yang diharapkan kehadirannya, dan nikmat yang tidak dirasakan.
Nikmat yang nampak di mata hamba adalah semua hal yang bisa kita lihat dan rasakan langsung, seperti rumah yang nyaman, kendaraan yang layak, atau keberhasilan dalam pekerjaan. Kita cenderung menganggap hal-hal ini sebagai hal biasa dan jarang menyadari bahwa itu adalah anugerah dari Allah. Sementara itu, nikmat yang diharapkan kehadirannya adalah harapan-harapan kita kepada Allah, seperti keistiqamahan dalam beribadah, kelancaran rezeki, atau ketenangan jiwa. Namun, yang paling sering kita lupakan adalah nikmat yang tidak dirasakan, yaitu nikmat yang mungkin kita tidak sadari bahkan ketika kita sedang merasakan kenyamanan atau kebahagiaan.
Sejarah mencatat bahwa seorang Arab pernah berkata kepada Amirul Mukminin Ar-Rosyid bahwa ia berharap agar Allah memberikan nikmat yang tidak dirasakan tetapi masih bisa disyukuri. Perkataan ini membuat Ar-Rosyid terkesan dan mengakui bahwa pembagian nikmat menurut orang tersebut adalah bagus. Dengan demikian, kita diajak untuk lebih waspada dan bersyukur atas segala bentuk nikmat yang diberikan oleh Allah, termasuk yang tidak kita sadari.
Jenis-Jenis Nikmat yang Sering Dilupakan
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa nikmat dapat dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, nikmat yang nampak di mata hamba. Ini mencakup semua hal yang bisa kita lihat dan rasakan, seperti kesehatan, kekayaan, atau kemudahan dalam kehidupan. Kita cenderung menganggap hal-hal ini sebagai hal wajar, padahal sebenarnya itu adalah karunia dari Allah. Kita harus selalu ingat bahwa tanpa nikmat ini, hidup akan menjadi sangat sulit.
Kedua, nikmat yang diharapkan kehadirannya. Ini adalah harapan-harapan kita kepada Allah, seperti keistiqamahan dalam beribadah, ketenangan hati, atau kelancaran dalam urusan dunia dan akhirat. Kita sering mengharapkan hal-hal ini, tetapi sering kali lupa untuk mensyukuri jika hal tersebut sudah diberikan. Misalnya, kita berdoa agar selalu istiqomah dalam agama, tetapi setelah itu, kita justru lalai dan tidak menjaga amal ibadah kita.
Ketiga, nikmat yang tidak dirasakan. Ini adalah nikmat yang mungkin kita tidak sadari, meskipun kita sedang merasakan kenyamanan atau kebahagiaan. Contohnya, kita mungkin merasa senang karena bisa melihat hari esok, tetapi kita tidak menyadari bahwa itu adalah nikmat yang tidak bisa kita bayangkan jika kita tidak diberi kesempatan untuk hidup lagi. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menyadari dan mensyukuri nikmat-nikmat ini, meskipun kita tidak merasakannya secara langsung.
Mengapa Nikmat yang Tidak Dirasakan Penting?
Nikmat yang tidak dirasakan sering kali diabaikan karena kita tidak menyadarinya. Padahal, nikmat ini bisa menjadi pengingat bahwa kita hidup dalam keadaan yang sangat baik. Misalnya, kita mungkin tidak sadar bahwa kita masih bisa bernapas, melihat, mendengar, atau berbicara. Semua hal ini adalah nikmat yang tidak kita rasakan setiap saat, tetapi kita pasti merasakannya ketika hal-hal tersebut hilang.
Ketika kita memikirkan hal-hal ini, kita akan lebih sadar bahwa hidup kita adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Kita juga akan lebih semangat untuk menjaga kesehatan, menjaga hubungan dengan orang lain, dan menjalani kehidupan dengan penuh syukur. Dengan begitu, kita tidak hanya menghargai nikmat yang terlihat, tetapi juga nikmat yang tidak kita sadari.
Selain itu, nikmat yang tidak dirasakan juga bisa menjadi motivasi untuk terus berusaha dan berdoa kepada Allah. Kita tahu bahwa nikmat ini adalah bagian dari rencana-Nya, dan kita harus selalu berusaha untuk menjaga dan meningkatkan syukur kita. Dengan demikian, kita bisa merasa lebih dekat dengan Allah dan merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan.
Tips untuk Menyadari Nikmat yang Tidak Dirasakan
Untuk menyadari nikmat yang tidak dirasakan, kita perlu melakukan beberapa langkah sederhana. Pertama, kita bisa mulai dengan berdoa dan memohon kepada Allah agar diberi kesadaran akan nikmat-Nya. Dengan doa ini, kita akan lebih terbuka untuk mengenali nikmat-nikmat yang sering kali kita abaikan.
Kedua, kita bisa melakukan refleksi diri secara rutin. Dengan merenungkan kehidupan kita, kita akan lebih sadar tentang apa yang telah diberikan oleh Allah. Misalnya, kita bisa bertanya pada diri sendiri, "Apa saja hal-hal yang saya anggap remeh, padahal itu adalah nikmat?" Dengan pertanyaan ini, kita akan lebih mudah menyadari nikmat-nikmat yang tidak kita rasakan.
Ketiga, kita bisa belajar dari orang-orang yang memiliki pengalaman hidup yang berbeda. Mereka mungkin tidak memiliki banyak hal yang kita anggap remeh, tetapi mereka justru lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki. Dengan belajar dari mereka, kita bisa lebih menghargai nikmat-nikmat yang kita miliki, termasuk yang tidak kita sadari.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita akan lebih mudah menyadari dan mensyukuri nikmat-nikmat yang sering kali kita lupakan. Dengan demikian, kita bisa hidup dengan lebih penuh rasa syukur dan kebahagiaan.
Pentingnya Syukur Terhadap Segala Bentuk Nikmat
Syukur adalah salah satu bentuk utama dari iman. Ketika kita bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah, kita menunjukkan bahwa kita mengakui kebesaran-Nya dan menghargai anugerah-Nya. Syukur juga bisa menjadi jalan untuk mendapatkan lebih banyak nikmat dari Allah.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang bersyukur atas nikmat-Nya, maka Allah akan menambah nikmat-Nya kepadanya." Hadis ini menunjukkan bahwa syukur bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga tindakan nyata yang bisa membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk mensyukuri nikmat-nikmat yang kita miliki, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Dengan syukur, kita bisa hidup lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih dekat dengan Allah. Kita juga akan lebih sadar bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia dari-Nya, dan kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik.
Dengan demikian, kita tidak hanya menghargai nikmat yang kita rasakan, tetapi juga nikmat yang tidak kita sadari. Dengan cara ini, kita bisa hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan, serta menjaga hubungan yang baik dengan Allah.