Kajian Bulughul Maram di Yogyakarta

kajian islam di masjid yogyakarta
Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, pentingnya pendidikan agama secara mendalam semakin terasa. Di Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya dan tradisi, muncul inisiatif untuk menyelenggarakan kajian rutin yang bertujuan memperkaya pemahaman umat Islam tentang ajaran-ajaran dasar dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu program yang menarik perhatian adalah kajian Bulughul Maram yang diadakan di Masjid Darunnajah, Yogyakarta. Kajian ini menjadi salah satu bentuk upaya untuk mengajarkan bagaimana menjalankan ibadah dengan benar sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Kajian Bulughul Maram, yang merupakan kitab klasik dalam bidang fiqh (hukum Islam), disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani. Kitab ini memberikan panduan lengkap mengenai tata cara beribadah, baik dalam hal shalat, puasa, zakat, haji, maupun amalan-amalan lainnya. Dengan hadirnya kajian rutin ini, para pengunjung diharapkan dapat lebih memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kajian ini juga menjadi ajang silaturahmi antara para muslim di kota Yogyakarta. Dengan adanya pertemuan rutin setiap Senin malam, peserta kajian tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga bisa saling bertukar informasi dan memperkuat ikatan persaudaraan dalam Islam. Hal ini sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini, seperti pengaruh budaya asing dan penyebaran informasi yang tidak akurat.

Pengisi Acara dan Lokasi Kajian

Salah satu tokoh yang turut berkontribusi dalam penyelenggaraan kajian ini adalah Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. Beliau adalah seorang ulama yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, termasuk sebagai murid dari beberapa tokoh besar seperti Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan dan Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy-Syatsri. Selain itu, ia juga aktif sebagai pimpinan redaksi Muslim.Or.Id dan penulis majalah Pengusaha Muslim.

Dengan latar belakang pendidikan yang memadai, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal mampu memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami tentang isi kitab Bulughul Maram. Ia juga dikenal sebagai pembicara yang mampu menyampaikan materi dengan gaya yang santai namun tetap bermakna. Ini membuat peserta kajian merasa nyaman dan tertarik untuk terus mengikuti setiap sesi.

Lokasi kajian sendiri berada di Masjid Darunnajah, yang terletak di Jl. Tata Bumi, Belakang Pom Bensin Jl. Godean. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan yang ramai dikunjungi oleh warga sekitar. Lokasi yang strategis dan suasana yang tenang menjadikannya pilihan ideal untuk melaksanakan kajian rutin.

Jadwal dan Program Kajian

Kajian Bulughul Maram dilaksanakan setiap hari Senin malam, mulai dari waktu ba’da Maghrib hingga ‘Isya’. Waktu yang ditentukan ini dirasa cukup fleksibel bagi peserta yang ingin mengikuti kajian tanpa terganggu oleh aktivitas harian. Selain itu, kajian ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab, sehingga peserta dapat langsung memperoleh penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dimengerti.

Setelah kajian utama, ada juga program tambahan berupa kajian akidah dari kitab Al-Wajibat, yang dipandu oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud. Kajian ini membahas berbagai pokok aqidah yang penting untuk dipahami oleh umat Islam, seperti keyakinan terhadap Allah, rasul, kitab suci, dan hari akhir. Dengan demikian, peserta kajian tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang ibadah, tetapi juga tentang keyakinan yang menjadi fondasi dari iman.

Manfaat dan Pentingnya Kajian Rutin

Kajian rutin seperti ini sangat penting bagi umat Islam karena memberikan kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran agama. Dalam era yang serba cepat dan penuh tantangan, banyak orang cenderung lupa pada nilai-nilai dasar agama. Kajian rutin menjadi sarana untuk mengingatkan dan memperkuat iman.

Selain itu, kajian juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk saling berbagi pengalaman dan memperluas wawasan. Dengan begitu, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu teoritis, tetapi juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mereka dapat memahami bagaimana menjalankan shalat dengan benar atau bagaimana memperbaiki hubungan dengan keluarga sesuai dengan ajaran Islam.

Kajian juga menjadi ajang untuk membangun komunitas yang solid. Dengan berkumpul secara rutin, peserta kajian dapat saling mendukung dan mendorong satu sama lain untuk terus berkembang dalam menjalankan agama. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan modern seperti pengaruh budaya asing dan penyebaran informasi yang tidak akurat.

Tips untuk Mengikuti Kajian

Bagi yang ingin mengikuti kajian Bulughul Maram di Yogyakarta, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan untuk datang tepat waktu agar tidak ketinggalan sesi awal. Kedua, bawa buku atau alat tulis untuk mencatat poin-poin penting selama kajian. Ketiga, aktif bertanya jika ada hal yang kurang jelas.

Selain itu, penting untuk memperhatikan etika selama kajian. Misalnya, jangan mengganggu sesama peserta dengan berbicara terlalu keras atau menggunakan ponsel. Dengan menjaga sikap yang baik, kajian akan berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi semua peserta.

Kesimpulan

Kajian Bulughul Maram di Yogyakarta adalah contoh bagaimana umat Islam dapat memperdalam pemahaman tentang ajaran agama melalui kegiatan yang terstruktur dan rutin. Dengan adanya kajian ini, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga bisa memperkuat ikatan persaudaraan dalam Islam. Kegiatan seperti ini sangat penting dalam menghadapi tantangan modern dan menjaga keimanan serta ketaatan kepada Allah SWT.

Jika Anda tinggal di Yogyakarta atau sedang berkunjung ke kota ini, jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti kajian rutin yang diselenggarakan di Masjid Darunnajah. Dengan mengikuti kajian ini, Anda akan mendapatkan manfaat yang besar, baik secara spiritual maupun sosial. Semoga kajian ini terus berlangsung dan bisa menjadi inspirasi bagi kajian-kajian serupa di daerah-daerah lain.

Next Post Previous Post