Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat dan Tata Cara Sholat yang Benar
Sholat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam bulan Ramadhan, khususnya bagi umat Muslim. Dalam konteks keagamaan, setiap mazhab memiliki tata cara dan jumlah rakaat yang berbeda-beda. Salah satu mazhab yang terkenal dengan pendekatannya yang konsisten pada prinsip-prinsip Al-Qur'an dan Hadis adalah Muhammadiyah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai tarawih Muhammadiyah, termasuk jumlah rakaat yang dianjurkan serta tata cara sholat yang benar sesuai ajaran mereka. Penjelasan ini dirancang untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami bagi para pemeluk agama Islam yang ingin melaksanakan sholat tarawih dengan benar.
Tarawih Muhammadiyah memiliki dasar yang kuat dari prinsip-prinsip Al-Qur'an dan Hadis. Berbeda dengan pendapat mazhab lain yang biasanya menetapkan 20 atau 23 rakaat, Muhammadiyah lebih memilih pendekatan yang sederhana dan sesuai dengan riwayat Nabi Muhammad SAW. Mereka mengajarkan bahwa sholat tarawih bisa dilakukan dalam jumlah rakaat yang tidak terlalu banyak, sehingga tidak memberatkan jamaah. Selain itu, tata cara sholat tarawih Muhammadiyah juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang digambarkan dalam kitab-kitab hadis yang sahih. Dengan demikian, sholat tarawih Muhammadiyah tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pemahaman yang tepat tentang tarawih Muhammadiyah sangat penting, terutama bagi mereka yang baru saja mempelajari agama Islam. Banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan antara tata cara sholat tarawih Muhammadiyah dan mazhab lainnya. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan secara detail mulai dari jumlah rakaat hingga langkah-langkah dalam pelaksanaannya. Dengan informasi yang akurat dan terpercaya, pembaca akan dapat memahami bagaimana melakukan sholat tarawih sesuai dengan ajaran Muhammadiyah. Tidak hanya itu, artikel ini juga akan menyajikan referensi dari sumber-sumber yang relevan agar pembaca merasa yakin dengan informasi yang diberikan.
Jumlah Rakaat Sholat Tarawih dalam Ajaran Muhammadiyah
Dalam ajaran Muhammadiyah, jumlah rakaat sholat tarawih ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Berbeda dengan mazhab Syafi'i yang menetapkan 20 rakaat, Muhammadiyah lebih cenderung mengikuti pendapat yang menyebutkan bahwa sholat tarawih bisa dilakukan dalam jumlah rakaat yang lebih sedikit. Menurut pengamalan Muhammadiyah, sholat tarawih biasanya dilakukan sebanyak 8 atau 12 rakaat. Angka ini didasarkan pada beberapa riwayat hadis yang disepakati oleh ulama Muhammadiyah.
Salah satu hadis yang sering digunakan sebagai dasar adalah riwayat dari Umar bin Khattab RA yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan sholat tarawih sebanyak 8 rakaat. Meskipun ada perbedaan pandangan dalam mazhab lain, Muhammadiyah mengambil pendekatan yang lebih dekat dengan prinsip sunnah. Oleh karena itu, dalam praktiknya, jamaah Muhammadiyah sering kali melaksanakan sholat tarawih dalam jumlah 8 atau 12 rakaat. Pemilihan jumlah ini bertujuan untuk menjaga kesederhanaan dan menghindari kesulitan bagi jamaah, terutama dalam kondisi fisik yang kurang ideal.
Selain itu, Muhammadiyah juga menekankan bahwa jumlah rakaat bukanlah hal utama dalam sholat tarawih. Yang lebih penting adalah kualitas dan kesungguhan hati dalam melaksanakan sholat tersebut. Dalam pandangan mereka, sholat tarawih bukan sekadar ritual, tetapi merupakan bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan ketakwaan. Oleh karena itu, meskipun jumlah rakaat bisa berbeda-beda, intinya adalah menjaga kekhusyukan dan kebenaran dalam pelaksanaannya.
Tata Cara Sholat Tarawih Sesuai Ajaran Muhammadiyah
Tata cara sholat tarawih dalam ajaran Muhammadiyah mengikuti prinsip-prinsip yang dianut oleh mazhab Hanafi dan Syafi'i, namun dengan penyesuaian yang lebih sederhana. Langkah-langkah dalam pelaksanaan sholat tarawih ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa jamaah dapat melaksanakannya dengan baik dan benar. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tata cara sholat tarawih sesuai ajaran Muhammadiyah.
Pertama, sholat tarawih dimulai dengan niat. Niat ini dilakukan sebelum sholat dimulai dan harus dilafalkan dengan sungguh-sungguh. Niat sholat tarawih dalam bahasa Indonesia adalah "Niat sholat tarawih dua belas rakaat (atau delapan rakaat) karena Allah Ta'ala." Setelah itu, jamaah memulai sholat dengan takbiratul ihram seperti pada sholat wajib. Langkah berikutnya adalah membaca surah al-Fatihah dan surah pendek yang sesuai dengan jumlah rakaat yang dilakukan.
Kedua, setelah membaca surah, jamaah melakukan ruku', kemudian i'tidal, lalu sujud. Setiap rakaat dilakukan dengan cara yang sama, kecuali pada rakaat terakhir, yang biasanya dilakukan dengan dua kali sujud. Hal ini berbeda dengan sholat wajib yang hanya melakukan satu kali sujud. Dalam sholat tarawih, setiap rakaat biasanya diakhiri dengan salam, kecuali pada rakaat terakhir yang dilakukan dengan dua salam.
Ketiga, setelah selesai sholat, jamaah dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat. Doa ini bisa berupa doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti doa qunut atau doa yang lain. Namun, dalam praktik Muhammadiyah, doa qunut biasanya tidak dibacakan selama sholat tarawih, kecuali dalam situasi tertentu.
Keempat, setelah sholat, jamaah dianjurkan untuk membaca dzikir dan membaca Al-Qur'an. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Dengan demikian, sholat tarawih tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga menjadi ajang untuk memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur'an dan ajaran Islam.
Perbedaan Antara Sholat Tarawih Muhammadiyah dan Mazhab Lain
Perbedaan antara sholat tarawih Muhammadiyah dan mazhab lainnya terletak pada jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya. Dalam mazhab Syafi'i, sholat tarawih biasanya dilakukan sebanyak 20 rakaat, sedangkan dalam mazhab Hanafi, jumlah rakaat bisa mencapai 23 rakaat. Namun, dalam ajaran Muhammadiyah, jumlah rakaat yang dianjurkan lebih sedikit, yaitu sekitar 8 atau 12 rakaat. Perbedaan ini muncul karena Muhammadiyah lebih menekankan pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis, bukan pada tradisi yang berkembang di mazhab-mazhab tertentu.
Selain itu, dalam tata cara sholat tarawih, Muhammadiyah juga memiliki perbedaan dengan mazhab lain. Misalnya, dalam mazhab Syafi'i, setiap rakaat diakhiri dengan satu salam, sedangkan dalam sholat tarawih Muhammadiyah, rakaat terakhir biasanya diakhiri dengan dua salam. Hal ini bertujuan untuk memperkuat makna sholat tarawih sebagai bentuk ibadah yang lebih khusyuk dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, meskipun ada perbedaan, Muhammadiyah tetap menghargai pendapat-pendapat yang berbeda dalam mazhab lain. Mereka percaya bahwa semua pendapat memiliki dasar yang kuat, tetapi yang terpenting adalah menjaga kebenaran dan kesesuaian dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, dalam praktiknya, jamaah Muhammadiyah tetap menghormati pendapat-pendapat yang berbeda, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.
Keistimewaan Sholat Tarawih dalam Ajaran Muhammadiyah
Sholat tarawih dalam ajaran Muhammadiyah memiliki keistimewaan tersendiri yang membuatnya menjadi pilihan bagi banyak jamaah. Salah satu keistimewaan utamanya adalah kesederhanaan dan kekhusyukan dalam pelaksanaannya. Muhammadiyah menekankan bahwa sholat tarawih bukan sekadar ritual, tetapi merupakan bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan ketakwaan. Oleh karena itu, dalam praktiknya, jamaah Muhammadiyah tidak hanya fokus pada jumlah rakaat, tetapi juga pada kualitas dan kesungguhan hati dalam melaksanakan sholat tersebut.
Selain itu, Muhammadiyah juga menekankan pentingnya memahami isi Al-Qur'an selama sholat tarawih. Dalam praktiknya, jamaah Muhammadiyah sering kali membaca Al-Qur'an secara terus-menerus selama sholat tarawih, sehingga dapat memperdalam pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur'an. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Keistimewaan lainnya adalah adanya kesadaran akan pentingnya sholat tarawih sebagai bentuk ibadah yang bisa dilakukan oleh semua kalangan. Dalam praktiknya, jamaah Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu, tetapi bisa diikuti oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini mencerminkan prinsip Muhammadiyah yang menekankan kesetaraan dan inklusivitas dalam beribadah.
Tips dan Panduan untuk Melaksanakan Sholat Tarawih dengan Benar
Untuk melaksanakan sholat tarawih dengan benar sesuai ajaran Muhammadiyah, berikut adalah beberapa tips dan panduan yang bisa diikuti. Pertama, pastikan untuk memahami jumlah rakaat yang dianjurkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sholat tarawih Muhammadiyah biasanya dilakukan sebanyak 8 atau 12 rakaat. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, Anda bisa memilih jumlah yang lebih sedikit, asalkan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip sholat.
Kedua, pastikan untuk melaksanakan sholat dengan khusyuk dan tenang. Sholat tarawih adalah bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan kesadaran penuh. Oleh karena itu, hindari gangguan-gangguan yang bisa mengganggu konsentrasi Anda. Jika Anda melaksanakan sholat tarawih di masjid, pastikan untuk datang lebih awal agar tidak terburu-buru dan bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Ketiga, bacalah Al-Qur'an secara teratur selama sholat tarawih. Dalam praktik Muhammadiyah, membaca Al-Qur'an selama sholat tarawih sangat dianjurkan. Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Jika Anda tidak bisa membaca Al-Qur'an sendiri, Anda bisa mengikuti bacaan imam atau mengikuti bacaan yang disampaikan oleh penceramah.
Keempat, jangan lupa untuk membaca doa setelah sholat. Doa ini bisa berupa doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti doa qunut atau doa yang lain. Namun, dalam praktik Muhammadiyah, doa qunut biasanya tidak dibacakan selama sholat tarawih, kecuali dalam situasi tertentu. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca doa yang sesuai dengan ajaran Muhammadiyah.
Kelima, jaga kebersihan dan kenyamanan selama sholat. Pastikan untuk membersihkan tempat sholat sebelum memulai sholat. Jika Anda melaksanakan sholat di rumah, pastikan untuk mempersiapkan tempat sholat yang bersih dan nyaman. Dengan demikian, Anda dapat melaksanakan sholat dengan lebih khusyuk dan tenang.
Kesimpulan
Sholat tarawih dalam ajaran Muhammadiyah memiliki tantangan dan keistimewaan tersendiri. Dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit dan tata cara yang lebih sederhana, sholat tarawih Muhammadiyah menjadi pilihan yang cocok bagi banyak jamaah. Namun, yang terpenting adalah menjaga kesungguhan dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat tersebut. Dengan memahami prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis, jamaah Muhammadiyah dapat melaksanakan sholat tarawih dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam praktiknya, sholat tarawih Muhammadiyah tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga menjadi ajang untuk memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur'an dan ajaran Islam. Dengan memahami perbedaan antara sholat tarawih Muhammadiyah dan mazhab lainnya, jamaah dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keyakinan mereka. Dengan demikian, sholat tarawih Muhammadiyah menjadi bagian penting dari ibadah bulan Ramadhan yang penuh makna dan keberkahan.