Setiap Hamba dalam Kebingungan - Rumaysho.Com

Panduan Spiritual dan Hikmah dari Hadits Nabi Muhammad SAW tentang Kebutuhan Manusia akan Petunjuk dan Pertolongan Allah

Dalam kehidupan seorang Muslim, memahami konsep-konsep dasar agama seperti hidayah (petunjuk), taufik (pertolongan), dan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah sangat penting. Salah satu hadits yang menjadi rujukan utama dalam hal ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan firman Allah Ta’ala:

"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezholiman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezholiman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi."

Hadits ini tidak hanya memberikan pelajaran tentang larangan kezholiman, tetapi juga membuka wawasan tentang kedudukan manusia sebagai makhluk yang lemah dan butuh bantuan dari Sang Pencipta. Setiap hamba, tanpa terkecuali, berada dalam keadaan tidak tahu arah, lapar, dan telanjang—sebuah gambaran yang menggambarkan ketergantungan total manusia pada Allah.

Keutamaan Hadits dan Pelajaran yang Terkandung

Hadits ini memiliki keutamaan besar karena mencakup banyak aspek keimanan dan spiritual. Saat membacanya, para ulama salaf seperti Abu Idris Al-Khowlaniy pernah tersungkur untuk berlutut, menunjukkan betapa mendalamnya makna yang terkandung dalam hadits ini. Mereka merasa terpengaruh secara emosional dan spiritual, berbeda dengan kebiasaan orang-orang modern yang lebih mudah terpengaruh oleh cerita fiktif atau novel yang tidak memiliki nilai keagamaan.

Sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad [47]: 24). Ayat ini mengingatkan kita bahwa kesadaran akan kebutuhan hidayah dan taufik sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Allah Mengharamkan Tindakan Zholim

Dalam hadits tersebut, Allah Ta’ala menyatakan bahwa kezholiman tidak mungkin terjadi dalam diri-Nya, karena Dia adalah sumber keadilan yang sempurna. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-An’am [6]: 115, "Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya." Hal ini menegaskan bahwa Allah tidak pernah zalim terhadap siapa pun, bahkan dalam bentuk terkecil sekalipun.

Ibnu Rojab dalam kitab Jami’ul Ulum wal Hikam menjelaskan bahwa meskipun Allah menciptakan perbuatan hamba, termasuk kezholiman, hal itu tidak berarti Allah bersifat zholim. Perbuatan hamba adalah ciptaan dan takdir-Nya, namun Allah sendiri tidak dapat disifati dengan sifat-sifat jelek yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Semua Hamba dalam Keadaan Tak Tahu Arah

Allah Ta’ala juga menyampaikan bahwa setiap hamba adalah orang yang sesat, kecuali yang telah diberi petunjuk. Oleh karena itu, manusia harus memohon petunjuk kepada Allah. Ini menjadi ajakan untuk selalu meminta pertolongan dari-Nya dalam segala hal, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin menekankan bahwa menuntut ilmu adalah salah satu cara untuk mendapatkan hidayah. Karena itulah, kita selalu memohon kepada Allah dalam surat Al-Fatihah, "Bimbinglah kami ke jalan yang lurus." Kebutuhan manusia terhadap hidayah lebih besar daripada kebutuhan terhadap makan dan minum.

Sangat Butuh pada-Nya

Selain itu, Allah juga menyampaikan bahwa semua hamba adalah orang yang lapar dan telanjang, kecuali yang telah diberi makan dan pakaian. Ini menunjukkan bahwa manusia sangat butuh kepada Rabbnya dalam memperoleh rizki dan perlindungan. Oleh karena itu, kita harus selalu memohon kepada-Nya dalam segala kebutuhan, baik dalam hal makanan, pakaian, maupun dalam hal spiritual.

Kesimpulan

Hadits ini menjadi pengingat bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak mampu mengatur hidupnya sendiri tanpa bantuan dari Allah. Kita harus selalu berusaha untuk mendapatkan hidayah dan taufik melalui doa, ibadah, dan menuntut ilmu. Dengan demikian, kita bisa menjalani kehidupan yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi Rumaysho.com yang merupakan sumber utama artikel ini.