Pembuatan Modul Serat Agel: Upaya Pelestarian dan Inovasi Kerajinan Tradisional
Sabda Guru, Yogyakarta, 2 Juli 2025 — Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta bekerja sama dengan mahasiswa magang dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta meluncurkan Modul Serat Agel sebagai media pembelajaran dan pelatihan pengolahan serat alami yang ramah lingkungan.
Sebelum membuat modul mahasiswa magang di harapkan menjalankan rapat terlebih dahulu guna membahas modul yang akan di buat serta contoh modul yang sudah ada agar mahasiswa magang tidak kesulitan dalam membuat modul
Modul ini disusun sebagai bagian dari program pelestarian kerajinan tradisional berbasis alam sekaligus mendukung pengembangan inovasi produk ramah lingkungan di era modern. Serat agel, yang berasal dari bagian dalam daun agel (Corypha utan), telah lama digunakan oleh masyarakat untuk membuat berbagai produk anyaman, mulai dari tas, tikar, hingga dekorasi rumah.
“Dengan modul ini, kami ingin memperkenalkan kembali potensi besar serat agel kepada generasi muda, terutama pelaku seni dan desain produk. Selain itu, kami berharap modul ini dapat menjadi referensi praktis bagi pengrajin maupun institusi pendidikan,” ungkap mentor magang
- Modul ini memuat informasi lengkap mulai dari:
- Pengenalan tanaman agel dan potensi seratnya
- Teknik pemanenan dan pengolahan awal serat
- Proses pewarnaan alami dan pengeringan
- Teknik dasar anyaman
- Studi kasus produk-produk inovatif berbahan serat agel
Dalam penyusunan modul, mahasiswa magang dari ISI Surakarta turut serta dalam proses observasi lapangan, praktik pengolahan, hingga dokumentasi teknik. Kolaborasi ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam memperkuat pengalaman belajar langsung di industri kreatif.
Peluncuran modul ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperluas pemanfaatan serat agel tidak hanya sebagai bahan kerajinan tradisional, tetapi juga sebagai sumber inovasi desain produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.