Penjelasan Terkait Kata 'Muslim' dalam Al-Qur'an

Islamic teachings and Quranic verses

Pada masa kini, muncul berbagai isu dan kontroversi yang menimbulkan kegundahan di kalangan umat Islam. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah munculnya VCD yang menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. VCD ini biasanya berisi ceramah atau pemahaman yang salah terhadap Al-Qur’an dan Hadis, sehingga bisa memengaruhi pemahaman agama umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kerancuan dalam VCD tersebut dan memberikan penjelasan yang benar berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya.

Salah satu kerancuan yang muncul adalah pengertian kata "muslim" dalam Al-Qur’an. Beberapa orang mengatakan bahwa istilah "muslim" tidak hanya merujuk pada penganut agama Islam, tetapi juga mencakup semua orang yang taat kepada Tuhan. Namun, dari tinjauan kitab-kitab tafsir seperti Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Baghawi, jelas bahwa makna "muslim" dalam Al-Qur’an adalah orang yang menjalankan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini didasarkan pada ayat-ayat seperti QS. Ali Imran 19 dan QS. Al-Baqarah 128 yang menyatakan bahwa agama yang diridhai oleh Allah hanyalah Islam.

Selain itu, ada juga kerancuan dalam pemahaman tentang nama Isa (Yesus). Beberapa orang mengatakan bahwa Isa bukanlah nama, tetapi gelar yang berarti "satu-satunya". Namun, dari kamus bahasa Arab seperti Al-Qamus Al-Muhith dan Al-Mu’jamul Wasith, jelas bahwa kata "Isa" adalah nama dan tidak memiliki arti lain selain itu. Selain itu, istilah "‘alaihis salam" yang digunakan dalam Al-Qur’an tidak berarti "pemberi keselamatan", tetapi lebih tepat diartikan sebagai "semoga keselamatan tercurah kepadanya".

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk selalu memeriksa sumber informasi sebelum menerima dan menyebarkannya. Seperti yang disampaikan dalam hadis, “Jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat 49:6).

Penjelasan Terkait Kata 'Muslim' dalam Al-Qur'an

Kata "muslim" dalam Al-Qur’an memiliki makna yang sangat spesifik. Dalam banyak ayat, istilah ini merujuk pada orang-orang yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Misalnya, dalam ayat QS. Ali Imran 19, Allah berfirman, “Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah dan menjadi jalan utama bagi keselamatan.

Selain itu, dalam QS. An-Nahl 123, Allah memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengikuti millah Ibrahim yang hanif. Hanif dalam konteks ini berarti lurus dan tunduk kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lurus dan benar, serta merupakan jalan yang dianjurkan oleh para nabi sejak dulu hingga akhir zaman.

Pengertian Nama 'Isa dalam Al-Qur'an

Nama "Isa" dalam Al-Qur’an adalah nama yang jelas dan tidak memiliki arti lain selain itu. Dalam beberapa ayat seperti QS. Ali Imran 45, An-Nisa 157, dan An-Nisa 171, nama Isa disebutkan bersama dengan Maryam, yaitu "Al Masih Isa bin Maryam". Dari sini, jelas bahwa "Isa" adalah nama lengkap yang digunakan dalam Al-Qur’an.

Beberapa orang mencoba menafsirkan "Isa" sebagai "At Tauhid" (satu-satunya), namun hal ini tidak didukung oleh kamus bahasa Arab. Dalam kamus seperti Al-Qamus Al-Muhith, "Isa" tidak memiliki asal kata selain sebagai nama. Oleh karena itu, tafsiran yang menyatakan bahwa "Isa" berarti "satu-satunya" tidak dapat dibenarkan secara linguistik.

Makna 'Alaihis Salam' dalam Al-Qur'an

Istilah "‘alaihis salam" dalam Al-Qur’an adalah bentuk do’a yang digunakan untuk para nabi dan rasul. Dalam kitab Ad Dalail wal Isyarot ‘ala Kasyfi Syubuhat, disebutkan bahwa "‘alaihis salam" adalah do’a yang digunakan untuk para rasul wahyu dan manusia. Para ulama sepakat bahwa istilah ini digunakan untuk para nabi seperti Nuh, Musa, dan Isa, tetapi tidak digunakan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Untuk Nabi Muhammad, istilah yang digunakan adalah "shallallahu ‘alaihi wasallam", yang mengandung makna shalawat dan salam dari Allah.

Perbedaan Antara Shalawat dan Salam

Shalawat dan salam memiliki makna yang berbeda. Shalawat berasal dari kata "shala" yang berarti rahmat atau pujian, sedangkan salam berasal dari kata "salam" yang berarti keselamatan. Dalam konteks Nabi Muhammad, shalawat dan salam digabungkan dalam bentuk "shallallahu ‘alaihi wasallam", yang berarti "Semoga Allah merahmati dan memberikan keselamatan kepada beliau."

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penting bagi umat Islam untuk memahami ajaran Al-Qur’an dan Hadis secara benar. Informasi yang disebarkan melalui VCD atau media lain harus diperiksa kebenarannya dan tidak boleh diterima begitu saja. Dengan memperkuat pemahaman agama dan menghindari informasi yang tidak valid, umat Islam dapat menjaga keimanan mereka dan menghindari gangguan dari tipu daya syaitan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi Rumaysho.com atau membaca kitab-kitab tafsir yang terpercaya seperti Tafsir Al-Baghawi dan Tafsir Ibnu Katsir. Dengan pengetahuan yang cukup, kita dapat menjaga kebenaran ajaran Islam dan menjauhi kerancuan yang muncul dari sumber-sumber yang tidak terpercaya.

Next Post Previous Post