Membangun Kesadaran Sosial Lewat Sosiologi di Sekolah

Penulis: Astri mutiara Rahmah, Universitas Pamulang Program Studi Pendidikan Ekonomi. (Foto: Dok/Ist).
Sabdaguru, Opini - Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sering kali dianggap sebagai kumpulan hafalan sejarah atau peta geografi. Padahal, di dalamnya terdapat cabang ilmu yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari: sosiologi. Ilmu ini bukan hanya soal teori tentang masyarakat, tetapi merupakan alat penting untuk membangun kesadaran sosial sejak dini.

Sosiologi mengajarkan siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, tidak hanya dari sudut pandang pribadi, tetapi juga dari perspektif masyarakat. Mereka diajak memahami bagaimana norma, nilai, dan struktur sosial memengaruhi perilaku manusia. Misalnya, ketika membahas topik seperti ketimpangan sosial, konflik, atau kerja sama dalam masyarakat, siswa diajak berpikir kritis dan berempati terhadap kondisi sosial di sekitar mereka.

Di era globalisasi seperti sekarang, kesadaran sosial menjadi modal penting. Generasi muda perlu memahami bahwa mereka hidup dalam tatanan sosial yang saling terhubung. Lewat sosiologi, siswa belajar tentang pentingnya toleransi, keadilan sosial, dan peran aktif sebagai warga negara. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional: menciptakan manusia yang cerdas secara intelektual dan emosional.

Sayangnya, pendekatan pembelajaran sosiologi di sekolah masih sering bersifat tekstual. Guru dan kurikulum perlu lebih mendorong metode yang kontekstual dan aplikatif, seperti diskusi isu sosial terkini, proyek sosial di masyarakat, atau studi kasus lokal. Dengan begitu, sosiologi tidak hanya jadi pelajaran di atas kertas, tapi benar-benar menjadi bekal hidup.

Sosiologi di bangku sekolah bukan soal menjadikan siswa ahli teori, tapi membentuk pribadi yang peka, kritis, dan peduli terhadap masyarakat. Kesadaran sosial yang dibentuk sejak dini akan tumbuh menjadi sikap dan tindakan nyata di masa depan. Dan dari sinilah, perubahan sosial yang positif dapat dimulai.


*) Penulis adalah Astri mutiara Rahmah, Universitas Pamulang Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Previous Post
Jasa ISBN